PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DASAR ILMU GIZI
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU GIZI
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DASAR ILMU GIZI
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DASAR ILMU GIZI
Disusun oleh :
Nama : Dhea Regita Kusuma Wardhani
NIM : J410170064
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
A. JUDUL PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DASAR ILMU GIZI
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiwa dapat mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium yang diperlukan dalam praktikum ilmu gizi.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium dengan baik dan benar.
3. Mahasiwa diharapkan dapat mengurangi kecelakaan kerja saat praktikum dlaksanakan dengan tahu cara menggunakan alat laboratorium.
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama serta fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum dasar ilmu gizi yang notabene banyak alat-alat yang dikenal baru yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam bidang keilmuan dan alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaannya tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat di minimalisir karena hal ini penting agar mendapatkan hasil yang maksimal, data yang diambil tepat dan diharapkan kualitas penelitian dari mahasiwa tersebut meningkat.
Terdapat berbagai macam alat laboratorium yang dapat mempermudah kita untuk mempelajari ilmu gizi. Beberapa bentuk alat diantaranya yang membantu kita adalah iodine test, skinfold caliper, metlin, timbangan digital dan microtoise. Dan berdasarkan uraian tersebutlah maka perlunya dilakukan suatu praktikum mengenai pengenalan alat laboratorium dan mengetahui fungsi serta dapat menggunakannya disamping itu juga menambah pengetahuan kita mengenai alat laboratorium dasar imu gizi.
2. Tinjauan Teori
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium. Oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memaham secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya, seperti timbangan digital yang sesuai denan namanya alat ini digunakan untuk menimbang bobot khususnya bobot manusia (Riadi, 1990).
Dari uaraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat atau menggambarkan prinsip pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada juga yang khusus. Peralatan umum yang biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan alat-alat haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatukesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa alat yang digunakan di dalam laboratorium, antara lain : iodine test, skinfold caliper, metlin, timbangan digital dan microtoice(Mardani, 2007.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuntitatif, yaitu : alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri atas : timbangan digital, skinfold caliper, metlin, dan microtoise. Sedangkan untuk alat atau bahan yang termasuk dalam alat yang tidak teliti (kualitatif) yakni iodine test. Dalam prakteknya baik alat kualitatif atau kunatitatif, praktikan yang mempelajari ilmu gizi akan dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat ukur gizi seseorang (Ramli, 2002).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu dengan lainnya dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik adapun nama alat beserta fungsinya sebagai berikut (Walton,1998) :
a) Pita ukur atau metlin, ialah sejenis pembaris lentur yang terdiri dari pita kain, plastik, atau logam dengan tanda ukuran memanjang dengan unit metrik yang kadang kala dengan tambahan unit imperial. Pita ukur atau metlin merupakan perkakasan ukur biasa. Kelenturan dari alat ukur ini membuat metlin dapat dibawa dan disimpan dengan mudah di kantung atau kotak. Pita ukur metlin digunakan sebagai metode akurat kedua dalam mengukur Tinggi Fundus Uteri setelah 22-24 minggu kehamilan. Tidak hanya itu saja tetapi digunakan pula untuk mengukur perkembangan bayi serta sebagai indikator gizi. Pada bayi baru lahir (BBL), metlin dapat digunakan untuk mengukur panjang badan (PB) bayi yang dilakukan dengan meletakkan metlin pada puncak kepala sampai tumit bayi. Sedangkan untuk indikator gizi, dapat digunakan untuk mengukur lingkar lengan atas pasien dengan untuk melihat seseorang tersebut apakah obesitas atau tidak ini pun dapat mengukur lingkar perut pasien. Terdapat dua macam, yaitu metlin yang digulung manual dan secara otomatis yang biasa disebut metlin rool.
b) Timbangan digital, ialah alat yang digunakan untuk mengukur berat seseorang yang memiliki teknologi canggih sehingga akurasinya tepat. Bisa menimbang hingga bobot 200 kilogram. Alat ini untuk memudahkan mengukur tinggi badan yang biasanya memiliki suplai energi dari baterai. Selain fungsinya sebagai alat ukur berat badan secara akurat, juga dapat mengotrol berat badan seseorang karena mengetahui akurasi bobot tubuhnya.
c) Iodine test, ialah alat uji kualitatif yang berfungsi untu mengetahui ada tidaknya senyawa iodium dalam garam dan dapat digunakan di lapangan atau laboratorium. Alat uji ini terdiri dari dua reagen dn mudah serta praktis dan juga aman dalam penggunaannya serta ada petunjuk penggunaannya memudahkan setiap pengguna baik masyarakat awam maupun praktisi laboratorium. Alat uji ini mudah dalam pengamatan karena nyata dapat dilihat perubahan warna (kolometri) yang terbentuk apabila menganduk iodium.
d) Microtoise, ialah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan manusia dengan panjang maksimal alat ini adalah 200 cm atau disebut juga 2 meter. Cara kerjanya dengan memasang alat pada dinding atau tembok yang tingginya dua meter dan dengan syarat tidak dipasang pada dinding yang bergelombang atau tidak rata. Setelah itu, orang yang akan diukur tingginya diwajibkan untuk berdiri dibawah alat tersebut. Lalu, dibutuhkan satu lagi orang untuk membacakan hasil pengukuran pada jendela microtoise yang tersedia dengan cara membaca angka di dalamnya yang terlihat yang memiliki satuan centimeter.
e) Skin caliper, ialah alat yang digunakan untuk mengukur tebal lemak tubuh dengan cara menjepitkan alat ini di lipatan kulit tubuh dan biasanya bagian tubuh yang digunakan adalah lengan atas (bisep, trisep), bagian punggung (supskapula), bagian perut bawah (suprailiaca), paha dan betis. Setelah melakukan pengukuran dengan skinfold caliper sesuai prosedur, langkah berikutnya adalah melakukan estimasi lemak. Setelah dilakukan perhitungan estimasi lemak ini lah baru bisa mengetahui berapa kandungan lemak tubuh seseorang(Imamkhasani, 2005)
D. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pengenalan alat laboratorium dasar ilmu gizi, praktikan menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah melakukan praktikum, mahasiswa mengetahui nama alat beserta fungsi alat- alat laboratorium.
2. Mahasiwa dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat laboratorium yang meliputi alat kualitatif maupun kuantitatif yang dimana setiap alat memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda untuk dapat mengurasi resiko kecelakaan kerja.
3. Alat-alat laboratorium meliputi iodine test, skinfold caliper, timbangan digital, microtoice dan metlin.
4. Adapun fungsi alat yaitu : microtoice untuk mengukur tinggi badan, timbangan digital mengukur berat badan, metil untuk mengukur diameter lengan, iodine test untuk mengetahui ada tidaknya yodium pada garam serta skinfold caliper untuk tebal lemak.
E. DAFTAR PUSTAKA
Moningka. (2008). Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Imamkhasani. (2005). Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Bandung : ITB
Ramli. (2002). Analisis Kimia Kualitatif. Jakarta : Erlangga
Riadi. (1990). Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Mardani.( 2007). Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Jakarta : UI Press
Walton. (1998). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium. Surabaya : Lep Dikbud
Komentar
Posting Komentar